Penting Untuk Semua Wanita!!.. Inilah Gejala MIOM Yang Harus Anda Ketahui
Miom adalah salah satu dari beberapa penyakit yang banyak menyerang wanita, dan menjadi penyakit yang menakutkan di kalangan para wanita. Hampir semua wanita pasti pernah mendengar tentang miom atau mioma ini. Tapi mungkin sebagian dari Anda belum sepenuhnya memahami apa itu miom?
Mioma Uteri (Miom pada rahim)
Miom sebenarnya termasuk tumor jinak yang tumbuh dan bersarang pada otot rahim. Sekitar 20% wanita usia produktif diperkirakan mengidap Miom. Karena sebagian besar Mioma uteri ditemukan pada masa reproduktif, masa dimana seorang wanita sedang memiliki hormon estrogen yang masih tinggi.
Dalam istilah kedokteran, Miom disebut juga adenomyosis fibroid atau leiomyoma. Meskipun masuk dalam kategori tumor jinak, tapi Miom dapat tumbuh membesar bahkan berlapis-lapis pada tempat yang variatif, apabila Miom mendapat rangsangan secara terus-menerus dari hormon estrogen. Dengan demikian, wanita yang memasuki usia menopause akan memiliki resiko kecil untuk mengidap Miom, karena hormon estrogen yang mulai berkurang.
Miom bisa menyebabkan kemandulan?
Banyak orang beranggapan bahwa wanita yang mengidap Mioma uteri akan menjadi mandul, atau susah memiliki anak. Tetapi sebenarnya, anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Wanita yang mengidap Miom tetap bisa hamil secara alami dan memiliki anak. Meskipun ada sebagian anggapan yang mengatakan bahwa 17% perempuan yang mengidap Miom baru bisa hamil pada usia 35 tahun.
Gejala Miom (Mioma uteri)
Pada kondisi awal, Miom memang tidak menimbulkan gejala. Bahkan wanita yang mengidap Miom awalnya tidak menyadari jika dirinya memiliki Miom. Namun, ada beberapa gejala umum yang biasa ditemukan saat Miom sudah mengalami perkembangan yang lebih lanjut, seperti :
1. Perut bagian bawah terasa berat.
2. Sulit buang air besar atau buang air kecil.
3. Pendarahan hebat saat haid, atau volume haid yang abnormal dan masa haid yang berkepanjangan.
4. Siklus haid yang tidak normal, bahkan sering terjadi lebih pendek.
5. Nyeri pada perut bagian bawah.
6. Sering mengalami keguguran saat terjadi kehamilan.
7. Persalinan sebelum waktunya, atau bayi lahir prematur.
Diagnosa pada Miom
Meskipun seseorang mengalami gejala klinis menderita Miom, namun penyakit Miom hanya bisa diketahui melalui beberapa diagnosa medis atau pemeriksaan oleh dokter. Beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi adanya Miom, biasanya dilakukan dengan beberapa cara pemeriksaan, seperti :
1. Pemeriksaan Ultrasonography (USG).
2. PemeriksaanHysterosalpingography (HSG).
3. CT-Scan atau MRI.
Pemeriksaan ini tergolong akurat dalam mendeteksi Mioma uteri yang menonjol dalam rongga perut. Selain itu, seperti pemeriksaan USG juga merupakan pemeriksaan yang paling mudah, murah dan cukup akurat jika untuk melihat ada tidaknya Miom.
![]() |
Miom |
Bagimana cara mengobati dan menyembuhkan Miom?
Miom yang tidak menyebabkan gangguan pada penderitanya bisa dibiarkan saja tanpa terapi. Namun, jika wanita yang sedang menginginkan kehamilan, sebaiknya tetap memeriksakan diri dan mengikuti terapi penyembuhan untuk Mioma uteri supaya bisa mendapatkan kehamilan yang sehat.
Tetapi untuk Miom yang mengalami pertumbuhan yang cepat sebaiknya terus diawasi karena ada kemungkinan bisa berubah menjadi ganas. Tidak hanya itu, jika Miom dibiarkan terus membesar juga akan mengganggu kesehatan penderitanya, dan harus dibuang.
Baca Juga Info Penting lainnya : Cara Ampuh Mengobati KANKER Dengan Buah Sirsak!
Untuk penyembuhan Miom (Mioma uteri) dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Pembedahan atau dilakukan operasi pengangkatan Miom.
Operasi yang biasanya dilakukan bisa melalui teknik Laparoscopy atau Histerektomi. Pembedahan dengan histerektomi dilakukan untuk membuang Miom sekaligus mengangkat bagian rahim yang terdapat Miom. Cara ini dilakukan jika memang pasien benar-benar tidak berencana untuk memiliki anak lagi.
2. Pemberian obat untuk menekan atau mencegah Miom tumbuh kembali.
Terapi obat-obat ini melibatkan obat hormon yang diberikan dengan tujuan untuk menghambat produksi hormon estrogen dari ovarium. Pemberian obat hormon ini biasanya hanya sekitar 3-6 bulan, sampai Miom benar-benar mengecil hingga ukuran 50%. Tetapi obat ini memiliki efek samping , seperti gejala mirip pra-menopause, yaitu seperti gangguan tidur, vagina kering, perubahan mood, dan osteoporosis.
Untuk itu, jika Anda memiliki gejala-gejala Mioma uteri (Miom), sebaiknya segera memeriksakan pada dokter kandungan dan fertilitas jika Anda juga sedang merencanakan kehamilan. Penyembuhan Miom sedini mungkin tentu juga akan membawa program kehamilan Anda lebih cepat membuahkan hasil.
(Sumber : sehatfam.com)
Komentar
Posting Komentar