Hati-Hati! Obesitas Pada Anak dapat Memicu Penyakit Ginjal Kronik, Cegah Dengan 5 Langkah Berikut
Banyak orang tua yang takut anaknya terlihat kurus, bahkan tak jarang terobsesi oleh penampilan anak-anak lain yang terlihat gemuk karena dianggap lebih sehat, lucu dan menggemaskan. Tapi tahukah Ibu? Gemuk yang berlebihan pada anak dapat meningkat pada obesitas, dan berpotensi mengidap berbagai macam penyakit.
Jumlah prosentase anak obesitas di Indonesia menduduki angka tertinggi yaitu 12,2%, dibanding negara-negara tetangga seperti Thailand yang hanya 8%, bahkan negara-negara seperti Malaysia, Myanmar, Philippines, Timor Leste, dan Vietnam, hanya memiliki prosentase dibawah 8%, menurut data dari World Children Report 2012, UNICEF.
Tentu prosentase ini bukan kabar yang menggembirakan, dan penting untuk diwaspadai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena tingginya obesitas pada anak-anak dan remaja secara tidak langsung meningkatkan angka potensi pengidap penyakit ginjal di masa yang akan datang.
Kegemukan pada anak yang tidak terkontrol bisa berlanjut pada obesitas dan munculnya penyakit seperti Penyakit Ginjal Kronik (PGK).
Silent Desease
Penyakit ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal secara perlahan-lahan dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan, karena adanya kerusakan ginjal yang disebabkan abnormalitas struktural atau fungsional. Pada tahap awal, penyakit ginjal kronik ini merupakan silent desease, atau tidak disadari oleh seseorang. Sehingga banyak orang tidak mengalami gejala klinis.
Pentingnya para orang tua untuk menyadari perkembangan tubuh anak agar tidak mengalami obesitas dini, dan selalu mengarahkan anak pada hal-hal yang dapat mencegah kegemukan. Karena gemuk belum tentu sehat.
Berikut 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kegemukan pada anak
1. Memilih makanan
Ajak anak untuk menghindari junk food. Kebiasaan makan makanan cepat saji yang terlihat lezat dan menarik akan membuat anak enggan makan sayur dan buah. Sehingga anak cenderung ketagihan untuk selalu minta makan junk food.
Ganti menu makan anak dengan menu sehat, seperti sayur dan buah yang tinggi serat, gizi yang seimbang, dan porsi nasi yang tidak berlebihan. Hindari makanan tinggi lemak dan garam. Menu dengan gizi yang baik akan membuat kesehatan tubuh tetap terjaga, termasuk kesehatan ginjal.
Ajak anak untuk rutin minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari atau sesuai kebutuhan. Cegah anak minum minuman yang bersoda, berkafein, atau minuman tinggi gula dan pemanis buatan. Air putih sangat bagus untuk kelancaran metabolisme tubuh dan memberi kesehatan pada ginjal.
3. Olahraga
Biasakan anak untuk banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara teratur minimal 30 menit sebanyak 4-5 kali dalam seminggu. Olagraga berguna untuk kesehatan jantung dan membakar kalori berlebih.
Tetapi perlu diingat, anak yang memiliki berat badan berlebih sebaiknya tidak dipaksa untuk berolahraga berat. Cukup mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang dianggap menyenangkan dan dapat menjadi aktifitas fisik. Rasa senang akan membuat anak termotivasi untuk lebih aktif secara fisik, misalnya dengan bermain-main di luar ruangan atau taman yang luas. Anak bisa bermain, berlari atau melakukan gerakan fisik lainnya.
4. Kontrol kesehatan
Anakpun bisa terkena penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi jika pola makan dan aktivitas fisiknya tidak dijalankan dengan baik. Jadi, pastikan untuk mengontrol faktor resiko seperti diabetes dan darah tinggi pada anak.
5. Aktivitas tambahan
Selain berolahraga secara fisik, ajaklah anak untuk melakukan aktivitas yang menurutnya menyenangkan, seperti melakukan hobby. Orang tua perlu memahami keinginan dan hobby anak, selain sebagai cara mengembangkan bakat dari hobby anak, juga akan membuat anak melupakan keinginan makan yang terus menerus.
Intinya, orang tua harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kegemukan pada anak, dan mengenai deteksi dini penyakit ginjal sebagai akibat dari gaya hidup yang kurang sehat. Anak memang tidak seharusnya kurus, tapi gemuk pun juga belum tentu sehat.
(sumber : sehatfam.com)
(sumber : sehatfam.com)
Komentar
Posting Komentar